Sabtu, 26 Oktober 2013

ANATOMI TULANG PANGGUL


PANGGUL
Panggul terdiri atas 4 buah tulang :
1.     2 buah tulang pangkal paha (os coxae),terdiri dari :
a.      Tulang usus (os ilium)
b.     Tulang duduk (os iscium)
c.      Tulang kemaluan (os pubis)
2.     1 buah tulang kelangkang (os sakrum)
3.     1 tulang tungging ( os coccygis)

1.       2 BUAH TULANG PANGKAL PAHA (OS COXAE),TERDIRI DARI :
a.     Tulang usus (os ilium)
1.     Merupakan tulang terbesar dari panggul dan membentuk bagian atas dan belakang dari panggul.
2.     Bagian atas merupakan pinggir tulang yang tebal yang disebut crista iliaca.
3.     Ujung depan maupun belakang dari crista iliaca menonjol disebut spina iliaca anterior superior dan spina iliaca posterior superior.
4.     Sedikit dibawah spina iliaca anterior superior terdapat tonjolan tulang lagi ialah spina iliaca anterior inferior, sedangkan sebelah bawah spina iliaca posterior superior terdapat spina iliaca posterior inferior.
5.     Dibawah spina iliaca posterior inferior terdapat tekik (lekuk) yang disebut incisura ischiadica mayor.
6.     Pada os ilium terdapat lajur ialah linea innominata (linea terminalis) yang menjadi batas antara panggul besar dan panggul kecil.
b.     Tulang duduk (os ischium)
1.     Terdapat sebelah bawah dari tulang usus
2.     Pinggir belakang berduri disebut Spina Ischiadica
3.     Dibawah spina ischiadica terdapat incisura ischiadica minor. Pinggir bawah tulang duduk sangat tebal, bagian inilah yang mendukung berat badan kalau kita duduk dan disebut tuber ischiadicum.
c.      Tulang kemaluan (os pubis)
1.     Terdapat sebelah bawah dan depan dari tulang usus. Dengan tulang duduk, tulang ini membatasi sebuah lubang dalam tulang panggul yang disebut foramen obturatorium.
2.     Tangkai tulang kemaluan yang berhubungan dengan tulang usus disebut rasmus superior ossis pubis.
3.     Sedangkan yang berhubungan dengan tulang duduk disebut rasmus inferior ossis pubis.
4.     Rasmus inferior kiri dan kanan membentuk arcus pubis.

v PERHUBUNGAN TULANG PANKAL PAHA
Tulang pangkal paha berhubungan dengan tulang kelangkang dengan perantaraan persendian articulatio sacro iliaca yang berhubungan pula dengan jaringan pengikat yang dari tulang kelangkang pergi ketulang usus maupun tulang duduk.
a.      Dari permukaan belakang tulang kelangkang ketulang usus disebut:
·       Ligamen sacro iliaca poterior
dan dari permukaan depan tulang kelangkang ke tulang usus disebut:
·       Ligamen sacro iliaca anterior
·       Ligamen ilio lumbalis
·       Ligamen sacro iliaca interossea
b.     Dari tulang kelangkang ke spina ischiadica ialah:
·       Ligamen sacro spinosum
c.      Dari tulang kelangkang ke tuber ischiadica ialah:
·       Ligamen sacro tuberosum
Tulang pangkal paha kiri dan kanan dihubungkan oleh simpisis pubis.
2.     TULANG KELANGKANG (OS SACRUM)
1.     Berbentuk segitiga
2.     Melebar diatas dan meruncing kebawah
3.     Terletak sebelah belakang antara kedua pangkal paha
4.     Terdiri dari 5 ruas tulang bersenyawa
5.     Permukaan depannya cekung dari atas kebawah maupun dari samping ke samping
6.     Kiri dan kanan dari garis tengah nampak lima buah lobang disebut foramina sacralia anteriora.
7.     Lubang ini dilalui urat –urat syaraf yang akan membentuk flexus dan pembuluh darah kecil
8.     Flexus sacralis ini melayani tungkai, oleh karena itu kadang-kadang penderita merasa nyeri atau kejang di kaki, kalau flexus sacralis ini tertekan pada waktu kepala turun ke dalam rongga panggul.
9.     Permukaan belakang tulang kelangkang gembung dan kasar. Di garis tengahnya terdapat deretan duri disebut crista sacralis
10.  Ke atas tulang kelangkang berhubungan dengan ruas ke 5 tulang pinggang
11.  Bagian atas dari sacrum yang mengadakan perhubungan ini menonjol ke depan disebut promontorium.
12.  Kesamping tulang kelangkang berhubungan dengan kedua tualng pangkal paha dengan perantaraan articulatio sacro iliaca.
13.  kebawah tulang kelangkang berhubungan dengan tulang tungging.

3.     TULANG TUNGGING (OS COXIGIS)
1.     Berbentuk segitiga dan terdiri atas 3-5 ruas bersatu
2.     Pada persalinan ujung tulang tungging dapat ditolak sedikit ke belakang, hingga ukuran pintu bawah panggul bertambah besar
D.    UKURAN-UKURAN PANGGUL
1.     Pintu atas panggul
a.      Batas-batasnya adalah :
Dari promontorium àsayap sakrumàlinea inominataàramus superior ossis pubisàpinggir atas shympisis.
b.     Ukuran muka belakang:
Dari promontorium ke pinggir atas shympisis  (conjugata vera) Ukurannya 11 cm.
c.      Ukuran  melintang
Adalah ukuran terbesar antara linea innominata diambil tegak lurus pada konjumgtiva vera. Ukurannya 12,5 cm
d.     Ukuran serong
Dari articulatio sakro iliaka ke tuberculum pubicum dari belahan panggul yang bertentangan. Ukurannya 13 cm

2.     Pintu bawah panggul
a.      Batas-batasnya adalah :
Terdiri dari 2 segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghbungkan kedua tuber ischiadicum kiri dan kanan.
b.     Ukuran muka belakang
Dari pinggir bawah sympisis ke ujung sacrum. Ukurannya 11,5 cm
c.      Ukuran melintang
Ukuran antara tuber ischiadicum kiri dan kanan sebelah dalam. Ukurannya adalah 10,5 cm
d.     Diameter sagitalis posterior
Dari ujung sacrum ke pertengahan ukuran melintang. Ukurannya adalah  7,5 cm

3.     Bidang luas panggul
a.      Batas-batasnya adalah :
Terbentang antara pertengahan  sympisis, pertengahan asetabulum, dan pertemuan antara sakral 2 dan 3.
b.     Ukuran muka belakang
Terbentang dari pertengahan sympisis ke sasral 2 dan 3. Ukurannya adalah 12,75 cm

c.      Ukuran melintang
Antara asetabulum kiri dan kanan. Ukurannya adalah 12,5 cm

4.     Bidang sempit panggul
a.      Batas-batasnya adalah :
 pinggir bawah sympisisàspina ischiadicaàdan memotong sakrum 1 -2 cm d atas ujung sacrum
b.     Ukuran muka belakang
Dari pinggir bawah sympisis ke ujung sakrum 1-2. Ukurannya adalah 11,5 cm
c.      Ukuran melintang
Dari spina ischaidica kiri dan kanan. Ukurannya adalah  10 cm
d.     Diameter sagitalis posterior
Dari sacrum ke pertengahan antara spina ischiadica. Ukurannya 5 cm

E.    BENTUK-BENTUK PANGGUL

1.     PANGGUL GYNECOID
·       Bentuk ini adalah yang khas agi wanita
·       Dimeter sagitalis posterior hanya sedikit lebih pendek dari diameter sagitalis anterior
·       Batas samping segmen sagitalis posterior membulat  dan segmen anterior juga membulat dan luas
·       Diameter transversa kira-kira sama panjangnya dengan diameter antero posteriorhingga bentuk PAP mendekati bentul lingkaran
·       Didnding samping panggul lurus, spina ischiadica tidak menonjol, diameter interspinalis 10cm atau lebih
·       Inchisura ischadica major bulat
·       Sacrum sejajar denga symphisis dengan konkavitas yang normal
·       Arcus pubis luas

2.     PANGGUL ANDROID
·       Diameters sagitalis posterior jauh lebih pendek dari diameter sagitalis anterior
·       Batas samping segmen posterior tidak membulat dan membentuk sudutyang runcing dengan pinggir samping segmen anterior
·       Segmen anterior sempit dam membentuk segitiga
·       Didnding samping panggul convergent,spina ischiadica menonjol, arcus pubis sempit
·       Incisura ischiadica sempit dan dalam
·       Sacrum letaknya kedepan, hingga diameter antero posterior sempit pada PAP maupun PBP
·       Bentuk sacrum lurus, kurang melengkung, sedangkan ujungnya menonjol kedepan

3.     PANGGUL   ANTHROPOID
·       Diameter antero posterior  dari PAP lebih besar dari diameter transversa hingga PAP lonjong ke dapan
·       Bentuk segmen anterior sempit dan runcing
·       Inchisura ischiadica major luas
·       Dinding samping convergent, sacrum letakanya agak kebelakang, hingga ukuran anter posterior besar  pada semua bidang panggul
·       Sacrum biasanya mempunyai 6 ruas, hingga panggul anthropid lebih dalam.

4.     PANGGUL  PLATYPELLOID
·       Bentuk ini sebetulnya panggul gynecoid  yang picak, diameter antero posterior kecil,diameter teransversa biasa
·       Segmen antero lebar
·       Sacrum melegkung
·       Incisura ischiadica lebar

F.      BIDANG HODGE
Bidang hodge dipelajari untuk menentukan sampai dimakah bagian terendah janin turun dalam panggul dalam persalinan.
·       HODGE I : ialah bidang datar yang melalui bagian atas sympisis dan promontorium (sama dengan pintu atas panggul).
·       Hodge II : sejajar dengan hodge I terletak setinggi  pinggir bawah symphysis
·       Hodge III : sejajar dengan hodge I dan hodge II terletak setinggi spinae ischiadica kanan dan kiri. Pada rujukan lain, bidang hodge ini disebut juga bidang O. kepala yang berada di atas 1 cm disebut (-1) atau sebaliknya
·       Hodge IV : sejajar dengan hodge I,II, III terletak setinggi os coccygis

G.   BAGIAN LUNAK DARI PANGGUL (DIAFRAGMA PELVIS)
Diafragma pelvis
a.      Musculus levator ani :
Yang agk kebelakang letaknyandan merupakan suatu sekat yang ditembus oleh rectum. M. levator ani kiri kanan sebetulnya terdiri atas tiga bagian.
Dari depan ke belakang dapat dikenal :
1.     Musc. Pubo coccygeus dari os pubis ke septum anococcygeum.
2.     Musc. Ilio coccygeus dari arcus tendinus m. levator ani ke os coccygis dan septum anococcygeum.
3.     Musc. (ischio) coccygeus dari spina ischiadica ke pinggir sacrum dan os coccygis.

b.     Antara pubo coccygeus kiri kanan terdapat celah berbentuk segitiga yang disebut hiatus urogenitalia yang tetutup oleh sekat yang disebut diafragma urogenitale. Sekat ini menutupi pintu bawah panggul disebelah depan dan pada wanita sekat ini ditembus oleh urethra dan vagina.
Diafragma pelvis ini menahan genitalia interna pada tempatnya. Kalau otot-otot rusak atau lemah misalnya karena persalinan yang sering dan berturut-turut, mungkin genitalia interna turun (prolaps).
c.      Daerah perineum
Merupakan bagian permukaan dari pintu bawah panggul. Terdiri dari 2 bagian :
1.     Region analis disebelah belakang. Disini terdapat spincter ani extermus yang mengelilingi anus.
2.     Region urogenitalis. Disini terdapat :
·       M. bulbo cavernosus, yang mengelilingi vulva.
·       M. ischio cavernosus
·       M. transversus perinea superficialis.

H.    UKURAN- UKURAN LUAR PANGGUL
Ukuran luar panggul dapat digunakan bila pelvimetri radiologic tidak dapat dilakukan. Dengan cara ini dapat ditentukan secara garis besar jenis, bentuk dan ukuran-ukuran panggul apabila dikombinasikan dengan pemeriksaan dalam. Alat yang dipakai antara lain jangka panggul Martin, Oseander, Collin dan Boudeloque. Yang diukur adalah sebagai berikut :
1.     Distantia spinarum : jarak antara spina iliaca anterior superior kiri dan kanan ( 24 cm -26 cm ).

2.     Distantia cristarum : jarak yang terpanjang antara dua tempat yang simetris pada crista iliaca sinistra dan dextra. Bila ukuran ini lebih kecil 2-3 cm dari ukuran normal dapat dicurigai panggul ini patologik (28 cm – 30 cm).


3.     Conjugata externa (baudeloque) : jarak antara pinggir atas symphysis dan ujung prosesus spinosus ruas tulang lumbal ke-V (18 cm).


4.     Distantia oblique externa (ukuran miring luar) : jarak antara spina iliaca posterior sinistra dan spina iliaka anterior superior dextra dan dari spina iliaca posterior dextra ke spina iliaca anterior superior sinistra.

5.     Distantia intertrochantorika : jarak antara kedua trokhantor major.

6.     Distantia tuberum : jarak antara tuber ischi kanan dan kiri, untuk mengukurnya dipakai jangka Oseander. Angka yang ditunjukkan jangka harus ditambah 1,5 cm karena adanya jaringan subkutis antara tulang dan ujung jangka yang menghalangi pengukuran secara tepat. Bila jarak ini kurang dari normal dengn sendirinya arcus pubis lebih kecil dari 900. (10,5 cm)

B.    KEPALA JANIN
1.     TULANG TENGKORAK (CRANIUM)
            Tulang Tengkorak dapat di bagi :
A.    Tengkorak otak
B.    Tengkorak wajah

A.    Tengkorak otak
                   Terdiri dari 8 buah tulang yang dihubungkan oleh sutura.
Pada gubah tengkorak (atap tengkorak) terdapat sutura, yaitu :
1.     Sutura sagitalis (antara tulang ubun-ubun ki/ka)
2.     Sutura lamboidea (antara tulang os. Parietalys dan occipitalis)
3.     Sutura coconaria (antara os. Parietalis dan os. Frontalis)

Pada bayi yang akan dilahirkan dan bayi sampai umur 2 tahun, pertumbuhan tulang tengkorak belum sempurna sehingga pertemuan suturanya belum sempurna sehingga pada bayi ini akan terdapat ubun-ubun (fontanel), yaitu :
-        Fontanel mayor (os fontalis dan os. Parietalis)
-        Fontanel minor (os parietalis dan os occipitalis)

            Daerah – daerah kepala :
-        Sinciput ( depan kepala)
-        Vertex (puncak kepala)
-        Occiput ( belakang kepala)


Gambar. Tengkorak dengan suturanya.
           
            Tengkorak otak dibagi 3 bagian :
a.   Kubah tengkorak
            Dibentuk oleh :
·       Os. Frontalis → tulang dahi
·       Os. Parietalis → tulang ubun-ubun
·       Os. Occipitalis → tulang belakang kepala
Pada belakang kepala ini ada lobang yang cocok dengan ruas tulang belakang disebut Foramen magnum.
b.   Dasar tengkorak dibentuk oleh tulang :
·       Os. Spinoidalis (tulang baji)
Terdapat di dasar tengkorak → spt : kupu-kupu → 3 pasang sayap → cavum speneodalis → sela tursika
·       Os. Occipitalis
·       Os. Ethmoidalis (tulang tapis) terletak sebelah depan Os. Spnenoidalis diantara lekuk mata.

            Pada dasar tengkorak terdapat 3 buah lekukan (fossa) yaitu :
1.     Fossa cranii anterior yaitu berada sebelah kanan
2.     Fossa cranii media yang berada di bagian tengah
3.     Fossa cranii posterior yang berada di bagian belakang dari dasar tengkorak
            Dalam tengkorak ® akan terdapat otak besar, otak kecil (cavum cranii)

c.   Samping tengkorak (temporalis)
            Dibentuk oleh :
·       Os. Temporalis (tulang pelipis)
·       Os. Sphneodalis
                 Os. Temporalis →ki/ka kepala terdiri dari 3 bagian
·       Tulang karang (skuamosa) → membentuk rongga telinga tengah dan dalam.
·       Tulang keras (ospetrosum) → mengarah ke pipi → punya tepi yang disebut pros, stiloid.

B.    Tengkorak Wajah
Tengkorak wajah dibagi atas :
1.     Bahagian hidung (rongga hidung/ os nasal)
a.      Os. Lakrimalis (tulang mata)
b.     Os. Nasalis (tulang hidung,yang membentuk batang hidung)
c.      Os. Konchae nasalis (tulang karang hidung)  ® dalam R. hidung
d.     Septum nasi ® sekat R. hidung ® adalah sambungan tulang tapis yang tegak.

2.     Bagian rahang (maxilaris)
Dibentuk :
a.      Os. Maxilaris (tulang R. atas)
® Sinus maxilaris.
Dibawah os. Maxilaris ® ada tapi untuk melekatnya urat gigi ® prosesus alviolaris
b.     Os. Zigomatikum (tulang pipi) ki/ka
c.      Os. Platum (tulang langit) ki/ka)
Yang keras, bagian muka ® platum mole
Yang lunak, belakang ® platum durum
d.     Os. Mandi bularis (R. bawah) ki/ka)
o   Bentuk seperti ladam kuda
o   Bagian depan ada taju ® prosesus korokoid
o   Bagian belakang ada taju ® prosesus k0ndiloid
o   Di depan kondiloid terdapat prosesus koronoid
e.      Os. Hyoid (tulang lidah)
Terdapat dipangkal leher, diantara otot-otot leher

C.    UKURAN – UKURAN KEPALA BAYI
1.     Ukuran muka belakang
a.      Diameter suboccipito bregmatika (  dari foramen magnum ke ubun – ubun besar ) ukurannya 9,5 Cm
b.     Diameter suboccipito frontalis ( dari foramen magnum kepngkal hidung ) ukurannya 11 cm
c.      Diameter fronto occipitalis ( dari pangkal hidung ketitik yang terjauh pada belakang kepala ) ukuranya 12 cm
d.     Diameter mento occipitalis ( dari dagu ke titik yang terjauh di belakang kepala) ukurannya 13,5 cm
e.      Diameter submento bregmantika ( dari bawah dag ke ubun –ubun besar ) ukurannya 9,5 cm
2.      Ukuran melintang
a.      Diameter biparietalis ( ±9 cm )
b.     Diameter bitemporalis (±8 cm )
3.     Sirkumferensia
a.      Sirkumferensia suboksipito bregmatikus (32 cm)
b.     Sirkumferensia oksipito frontalis (± 34 cm)
c.      Sirkumferensia mento oksipitalis (± 35 cm)




DAFTAR PUSTAKA


Bagian Obstetri & Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjran Bandung. 1983 Obstetri Fisiologi. Eleman, Bandung.
Prawiroharjo Sarwono, 2010 edisi keempat cetakan ketiga. ILMU KEBIDANAN. P.T. BINA PUSTAKA SARWONO PRAWIROHARJO. JAKARTA
Muchtar rustam, 1990. Synopsis obstetri, obstetric fisiologi, obsteti patologi. Penerbit buku kedokteran EGC. Jakarta